Herbisida
Herbisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh gulma.
Herbisida disebarkan pada lahan pertanian untuk membasmi tumbuhan yang
aktivitas hidupnya mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya.
Gulma sasaran yang akan diberi herbisida dibagi menjadi 2 jenis yaitu selektif
yang mematikan gulma tertentu atau spektrum sempit, dan herbisida dan
nonselektif yang mematikan banyak jenis gulma atau spektrum lebar.
Herbisida selektif
maupun non selektif secara umum diklasifikasikan menjadi 4 yaitu berdasarkan
waktu aplikasi, cara aplikasi, bentuk molekul, dan cara kerja.
1. Berdasarkan
cara aplikasinya herbisida dibedakan mnejadi dua yaitu herbisida yang
diaplikasikan melalui daun dan herbisida yang diaplikasikan melalui tanah. Cara
aplikasi herbisida melalui daun ada dua yaitu secara kontak dan secara
sistemik. Herbisida yang diaplikasikan secara kontak cocok untuk mengendalikan
gulma setahun yang akan menyebabkan kematian menyeluruh. Sedangkan herbisida
yang dipalikan secara sistemik cocok untuk
gulma semusim. Aplikasi herbisida melalui tanah umumnya dilakukan
menggunakan herbisida yang bersifat sistemik. Herbisida tersebut disemprotkan
melalui tanah, kemudian diserap oleh akar dan ditranslokasikan bersama aliran
transpirasi sampai ke jaringan daun dan menghambat proses foto sintesis.
2. Berdasarkan
bentuk molekulnya herbisida dibedakan menjadi dua yaitu herbisida organik dan
herbisida non organik. Herbisida anorganik adalah herbisida yang bahan aktifnya
tersusun secara anorganik, misalnya herbisida berbahan aktif amonium sulfanat,
amonium sulfat, amonium tiosianat, kalsium sianamida, tembaga
sulfat-nitrat-ferosulfat, sodium arsenat, sodium tetraborat, sodium klorat,
sodium klorida-nitrat dan asam sulfurat. Sedangkan herbisida organik adalah
herbisida yang bahan aktifnya tersusun secara organik, misalnya herbisida
golongan nitrofenol+anilin, herbisida tipe hormon, herbisida berbahan aktif
asam benzoat+fenil asetat, amida, nitril, arilkarbamat, substitusi urea,
piridin, pirimidin-urasil, triazin, amitrol dan gugusan organoarsenat.
3. Berdasarkan
cara kerjanya, herbisida dibedakan menjadi dua yaitu herbisida kontak dan
sistemik. Herbisida kontak adalah herbisida yang langsung mematikan
jaringan-jaringan ata bagaian gulma yang terkena larutan herbisida, terutama
bagian gula yang bewarna hijau. Herbisida ini bereaksi sangat cepat dan efektif
jika digunkan untuk memberantas guma yang masih muda dan berwarna hijau, serta
gulma yang memiliki sistem perakaran tidak meluas.Herbisida sistemik adalah
herbisida yang bahan aktofnya dapat diserap dan ditranslokasikan keseluruh
bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai ke perakaran atau sebaliknya.
Reaksi kematian gulma berjalan sangat lambat karena proses kerja bahan aktif
herbisida sistemik tidak langsung mematikan jaringan tanaman yang terkena,
namun bekerja dengan cara mengganggu proses fisiologi jaringan tersebut.
4. Berdasarkan
waktu aplikasinya, herbisida terdiri dari:
a. Pre-plant,
herbisida jenis ini di aplikasikan pada saat tanaman belum ditanam, tetapi
tanah sudah di olah atau belum diolah.
b. Pre-emergance,
herbisida ini diaplikasikan sebelum beniih ditanam atau sebeleum biji gulma
berkeambah. Pada perlakuan herbisida ini benih sudah ditanam tetapi gulma belum
tumbuh. Biasanya herbisida jenis ini bersifat nonselektif, yang berarti
membunuh semua tumbuhan yang ada.
c. Post-emergace,
herbisida ini diaplikasikan pada saat gulma dan tanaman sudah tumbuh. Herbisida jenis ini harus selektif, dalam
arti tidak mengganggu tumbuhan pokoknya.
Macam-macam gulma ditinjau dari siklus hidup,
habtat, dan tempat hidupnya dibagi menjadi seperti demikian:
a.
Siklus hidup
- Gulma setahun
(gulma semusim, annual weeds), yaitu gulma yang menyelesaikan
siklus hidupnya dalam waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu
tahun (mulai dari berkecambah sampai memproduksi biji dan kemudian mati).
Karena kebanyakan umurnya hanya seumur tanaman semusim, maka gulma tersebut
sering disebut sebagai gulma semusim. Gulma ini mempunyai beberapa
kelebihan yaitu umurnya pendek, menghasilkan biji dalam jumlah yang banyak
dan masa dormansi biji yang panjang sehingga dapat lebih bertahan
hidupnya. Contoh di Indonesia : Echinochloa crusgalli, Echinochloa
colonum, Monochoria vaginalis, Limnocharis flava, Fimbristylis
littoralis dan lain sebagainya.
- Gulma dua tahun (biennial
weeds), yaitu gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya lebih dari satu
tahun, tetapi tidak lebih dari dua tahun. Pada tahun pertama digunakan
untuk pertumbuhan vegetatif menghasilkan bentuk roset dan pada tahun kedua
berbunga, menghasilkan biji dan kemudian mati. Pada periode roset gulma
tersebut sensitif terhadap herbisida. Contoh : Dipsacus sylvestris, Echium
vulgare, Circium vulgare, Circium altissimum
dan Artemisia biennis.
- Gulma tahunan (perennial
weeds), yaitu gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau mungkin
hampir tidak terbatas (bertahun-tahun). Kebanyakan berkembang biak dengan
biji dan banyak diantaranya yang berkembang biak secara vegetatif. Pada
keadaan kekurangan air (di musim kemarau) gulma tersebut seolah-olah mati
karena bagian yang berada di atas tanah mengering, akan tetapi begitu ada
air yang cukup untuk pertumbuhannya akan bersemi kembali.
Berdasarkan cara berkembangbiaknya, gulma
tahunan dibedakan menjadi dua :
i.
Simple perennial, yaitu
gulma yang sebenarnya hanya berkembang biak dengan biji, akan tetapi apabila
bagian tubuhnya terpotong maka potongannya akan dapat tumbuh menjadi individu
baru. Sebagai contoh Taraxacum sp.
dan Rumex sp., apabila akarnya
terpotong menjadi dua, maka masing-masing potongannya akan tumbuh menjadi
individu baru.
ii.
Creeping perennial, yaitu
gulma yang dapat berkembang biak dengan akar yang menjalar (root creeping),
batang yang menjalar di atas tanah (stolon) atau batang yang menjalar di
dalam tanah (rhizoma). Contoh : Cynodon dactylon, Sorgum
helepense, Agropyron repens, Circium vulgare. Beberapa
diantaranya ada yang berkembang biak dengan umbi (tuber), contoh : Cyperus
rotundus dan Helianthus tuberosus. Contoh gulma tahunan
populer yang perkembangbiakan utamanya dengan rhizoma adalah alang-alang (Imperata
cylindrica). Alat perkembangbiakan vegetatif yang dimiliki mengakibatkan gulma
tersebut sukar sekali untuk diberantas. Adanya pengolahan tanah untuk penanaman
tanaman pangan atau tanaman setahun lainnya akan membantu perkembangbiakan,
karena dengan terpotong-potongnya rhizoma, stolon atau tubernya maka
pertumbuhan baru akan segera dimulai dan dapat tumbuh berkembangbiak dengan
pesat dalam waktu yang tidak terlalu lama apabila air tercukupi. Adanya
pengendalian dengan frekuensi yang tinggi (sering atau berulang-ulang) baik
secara mekanis ataupun secara kimiawi, maka lambat laun pertumbuhannya akan
tertekan juga. Satu cara pengendalian yang efektif, yang juga diperlukan adalah
dengan membunuh kecambah-kecambah yang baru muncul atau tumbuh di atas
permukaan tanah.
b.
Habitat
- Gulma
darat (terrestial weeds), yaitu gulma yang tumbuh pada habitat tanah
atau darat. Contoh Cyperus
rotundus, Imperata
cylindrica, Cynodon dactylon,
Amaranthus spinosus, Mimosa sp., dan lain sebagainya.
- Gulma air (aquatic
weeds), yaitu gulma yang tumbuh di habitat air. Gulma air
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
i.
Gulma air garam (saltwater atau marine
weeds), yaitu gulma yang hidup pada kondisi air seperti air laut, di
hutan-hutan bakau. Sebagai contoh Enchalus acoroides dan Acrosticum
aureum.
ii.
Gulma air tawar (fresh water weeds),
yaitu gulma yang tumbuh di habitat air tawar. Dikelompokkan lagi ke dalam:
Gulma yang tumbuh mengapung (floating
weeds), contoh : Eichornia crassipes, Salvinia cuculata, Pistia
stratiotes.
Gulma yang hidup tenggelam (submerged
weeds), dibedakan kedalam :
Gulma yang
hidup melayang (submerged not anchored weeds), contoh Ultricularia
gibba.Gulma yang akarnya masuk ke dalam tanah (submerged anchored weeds),
contoh Hydrilla verticillata, Ottelia alismoides, Najas
indica, Ceratophyllum demersum.
Gulma yang
sebagian tubuhnya tenggelam dan sebagian mengapung (emerged weeds),
contoh gulma : Nymphae spp.,
Nymphoides indica.
Gulma yang tumbuh di tepian (marginal
weeds), contoh Panicum repens, Scleria poaeformis, Rhychospora
corymbosa, Polygonum sp., Ludwigia sp., Leersia
hexandra, Cyperus elatus.
c.
Tempat hidup
- Terdapat di tanah
sawah, contohnya Echinochola crusgalli, Echinochola
colonum, Monochoria vaginalis, Limnocharis flava, Marsilea
crenata.
- Terdapat di tanah
kering atau tegalan, contohnya Cyperus rotundus, Amaranthus
spinosus, Eleusine indica.
- Terdapat di tanah perkebunan
besar, contohnya Imperata cylindrica, Salvinia sp., Pistia stratiotes.
Contoh-contoh herbisida
di pasaran antara lain:
a. DMA
Merk dagang : DMA * 6
Bahan aktif : 2,4 D dimetil amina 865 g/l
Waktu
aplikasi : Herbisida purna
tumbuh
Cara
aplikasi : Sistemik dan
selektif, herbisida ini berbentuk padi.
Cara
kerja : Translokasi
atau pergerakan herbisida dalam tubuih tanaman dapat melalui xilem, floem atau
interseluler.
Sasaran : Gulma Golongan daun
lebar
b. Lindomin
Merk
Dagang : LINDOMIN 865 AS
Bahan
aktif : 2,4 D dimetilamina
865 g/l
Waktu
aplikasi : Herbisida purna
tumbuh
Cara
aplikasi : Sistemik dan
merupakan herbisida lariut dalam air berwarna coklat tua.
Sasaran : Gulma golongan daun
lebar, golongan daun sempit dan teki terdapat pada tanaman padi sawah.
Dosis : 0,5 –1 l/ha
Voluma
air : 400-800/ha
Cara
kerja : Absorpsi lewat akar melalui
xilem secara apoplastik, laju absorbsi erat hubungannya dengan laju
respirasi.
c.
Sulfosat
Merk
dagang : Touch down 480 AS
Bahan
aktif : Sulfosat 480
Waktu
aplikasi :
Herbisida purna tumbuh
Cara
aplikasi : Bersifat sistemik
Sasaran
: Golma golongan daun lebar, dan rumput
Cara
Kerja : Mempengaruhi metabolisme
asam nukleat dan sintesis protein.
Merk
dagang : Toupan 240 AS
Bahan
aktif : Sulfosat 240 g/l
Waktu
aplikasi : Herbisida purna tumbuh
Cara
aplikasi : Bersifat
sistemik
Sasaran : Gulma berdaun sempit (Albiza
slenta).
Cara
kerja : Herbisida yang
diberikan pada tumbuhan (gulma) setelah diserap oleh jaringan daun kemudian
ditranslokasikan keseluruh bagian tumbuhan misalnya akar rimpang dan akan
memnghalami kematian total
d.
Diuron
Merk
dagang : Karmex 80 WT
Bahan
aktif : Diuron 80 %
Waktu
aplikasi : Herbisida purna
tumbuh
Cara
aplikasi : Bersifat
selektif
Dosis : 1-2 kg/l
Sasaran : Gulma golongan rumput
terdapat pada tanaman kapas, karet, kelapa sawit dan teh.
Cara
kerja : Translokasi
atau pergerakan herbisida dalam tubuh tanaman dapat melaluio xilem,floem atau
interseluler. Translokasi herbisida dalam xilem, mula-mula masuk dalam daun
lateral, kemudian masuk floem yang diteruskan ke xilem, baru setelah itu
dilalukan ke atas. Translokasi lewat floem sejalan dengan fotosintat dari daun
kebagian lain. Floem terdiri atas sel hidup, jika herbisida bersifat sangat
racun dapat mematikan sel tersebut dan menghentikan translokasi. Sehingga dapat
menghambat fotosintesis dalam reaksi Hill.
e.
Karfentrazon
Merk
Dagang : Addit 40 DF
Bahan
aktif : Kartenfrazon 40 %
Waktu
aplikasi : Herbisida purna
tumbuh
Cara
aplikasi : Bersifat kontak
dan berbentuk butiran yang larut dalam air
Sasaran
: Gulma golongan daun lebar, sempit
dan golongan teki terdapat pada tanaman padi sawah.
Cara
Kerja : Absorpsi lewat daun dapat melalui
permukaan daun atau stomata. Herbisida ini akan menembus kutikula dan dinding
sel yang terdiri dari selulosa dan pektin maupun lapisan lilin. Herbisida ini
hanya mematikan bagian hijau tumbuhan yang terkena semprotan.
f.
Oksifluorfen
Merk
dagang : GOAL 2 E
Bahan
aktif : Oksifluerfen
23,5 %
Waktu
aplikasi :
Herbisida pra tumbuh
Cara
aplikasi : Bersifat selektif
Sasaran
: Gulma golongan daun lebar (Amaranthus
spinosus, P. oleraceae,) dan golongan rumput terdapat pada tanaman tanaman
karet, kelapa sawit.
Cara
Kerja : Meningkatkan permeabilitas sel daun,
pengaruhnya langsung pada membran yang menyebabkan kebocoran sehingga aktifitas
menangkap cahaya untuk proses fotosintesis terhambat.
g.
Klomazone
Merek
dagang : Command 480 EC
Bahan
aktif : Klomazone 481,39 g/l
Waktu
aplikasi :
Herbisida purna tumbuh
Cara
aplikasi : Bersifat sistemik dan berbentuk pekat
coklat muda.
Sasaran
: Gulma berdaun sempit terdapat pad
atanaman padi dan kedelai.
Cara
kerja
: Herbisida yang diberika pada
tumbuhan atau gulma setelah diserap oleh jaringan daun kemudian
ditranslokasikan keseluruh bagian tumbuhan misalnya titik tumbuh, akar rimpang
sehingga tumbuhan atau gulma akan mengalami kematian total.
h. Sulfuron
Merek
dagan : Sunrice 15 WG
Bahan
aktif : Etoksisulfuron 15 %
Cara
aplikasi : Bersifat
selektif dan berbentuk butiran berwarna abu abu kecoklatan.
Waktu
Aplikasi : Herbisida purna
tumbuh.
Sasaran : Gulma golongan daun
lebar pada tanaman serelia.
Cara
Kerja : Translokasi atau
pergerakan herbisida dalam xilem mula mula masuk dalam daun lateral, kemudian
masuk floem yang diteruskan ke xilem baru setelah itu dialirkan keatas
Translokasi lewat floem sejalan dengan fotosintat dari daun kebagian lain
sehingga pengaruhnya langsung pada membran yang menyebabkan kebocoran dan akan
menghambat fotosintesis.
Merk
dagang : Ally 20 WPG
Bahan
aktif : Metil metsulfuron
20 %
Waktu
aplikasi :
Herbisida purna tmbuh
Cara
aplikasi : Bersifat selektif
Sasaran
: Gulma golongan daun lebar dan teki
pada tanaman pangan.
Cara
kerja
: Absorbsi lewat akar lalu keatas
menuju ke bagian xilem secara apoplastik. Laju absorbsi erat hubungannya dengan
respirasi. Herbisida ini hanya dapat diaplikasikan pada berbagai tumbuhan akan
mematikan spesies tertentu dan relatif tidak mengganggu tanaman budidaya.
i.
Glifosat
Merk
dagang : SMART 480 AS
Bahan
aktif
: Isopropilamina glifosat 486 g/l
Cara
aplikasi
: Bersifat sistemik dan tidak selektif,
berwarna coklat kekuning- kuningan dan larut dalam air.
Waktu
aplikasi : Herbisida purna tumbuh
Dosis
: Dosis yang digunakan berbeda-beda
tergantung pada jenis gulma. Pengaruh penyemprotan akan terlihat setelah 2-4
hari pada gulma semusim dan 7-10 hari pada gulma tahunan.
Cara
Kerja
: Mempengaruhi metabolisme asam nukleat dan sintesis protein.
Glifosat
ditemukan pada tahun 1971 dan tergolong kedalam organoforus yang merupkan
turunan asam amini glisin.
j.
Siklosufamuron
Merk
dagang : INVEST * 10 WP
Bahan
aktif
: Siklosufamuron 10 %
Waktu
aplikasi : Herbisida pra tumbuh
Cara
aplikasi
: Bersifat kontak
Sasaran : Gulma golongan daun lebar pada tanaman
padi
Cara
Kerja
: Translokasi atau pergerakan herbisida
dalam tubuh tanaman lewat xilem, floem atau interseluler dan meningkatkan
permebialitas sel daun, pengaruhnya langsung pada membran yang menyebabkan
kebocoran sehingga aktivitas fotosintesis akan terhamabat.
k.
Bromacyl
Merk
dagang : HYVAR 80 WP
Bahan
aktif
: Bromacyl 80 %
Waktu
aplikasi : Herbisida pra tumbuh
Cara
aplikasi
: Selektif dan non selektif, berbentuk
tepung berwarna putih
Sasaran
: Gulma golongan rumput semusim dan tahunan dan golongan daun lebar.
Cara
Kerja : Bromacyl diserap melalui akar, batang,
daun tetapi penyerapan melalui batang agak rendah jika dibandingkan melaui
akar.
Keren Ya
BalasHapus